Doa 7 waktu (Agpeya)

* Kata Asli Agpeya:

Kata, Agbeya,  berasal dari bahasa Koptik (Mesir Kuno) yang artinya adalah Kitab Shalat (harian, jam atau waktu).” Akar katanya adalah, ti agp, yang artinya “Shalat (jam atau waktu)”

*
Kitab Shalat (harian, jam atau waktu):

Agpeya
pada umumnya digunakan Jamaah Kenisah Orthodok Koptik.yang berisi doa-doa 7 waktu didaraskan sepanjang hari. Kronologi waktu  dihubungkan dengan kehidupan Tuhan kita Yesus Kristus. Tiap Waktu tersusun dari Pengantar yang memasukkan Doa Bapa kami, Doa Syukur, dan Mazmur 50. Doa ini diikuti berbagai macam Mazmur-Mazmur, kutipan dari Kitab Injil, dan Litani.
Tuhan Kasihanilah dinyanyikan 41 kali (mewakili 39 cambukan yg diderita oleh Kristus sebelum penyaliban, plus satu tombakan, plus satu untuk mahkota duri), diikuti dengan beberapa doa-doa dan doa penutup.  

*
Kapankan Kita membaca Agpiya? Agpeia dibaca sepanjang hari dan dalam banyak situasi. Waktu-Waktu hari dimulai dari matahari terbit and diakhiri pada matahari terbenam.
Doa pagi (Prime), yg dhiubungkan ke jam 6 pagi, didoakan saat bangun pagi atau setelah pujian tenah malam pada malam sebelumnya.
Jam Terce (9  pagi) and Sext (siang) didoakan sebelum liturgy saat mempersembahkan kemenyan. Jam None (3 Sore) dibacakan selama puasa harian.  Jam Vespers (matahari terbenam) dan jam Compline (9 Malam) dibacakan pada awal peteang dan sebelum jam tidur, berturut-turut. Dan keduanya dibacakan sebelum Liturgi selalma masa Pra-Paskah dan Pesta Nineveh. Jam Tengah malam hanya dibacakan sebelum pujian tengah malam. Jam  Veil  dikhususkan untuk para imam, para biarawan dan para uskup.

9 komentar:

  1. Salam lakum.. Jika diterbitkan Agpeya dalam bahasa Indonesia, sebesar kitab Perjanjian Baru yang kira-kira ukurannya 10cmX5cm tolong hubungi saya, saya ingin sekali memiliki Agpeya dalam bentuk Kitab Saku. Nomer saya 081803330002. Terima kasih. Robbana Yeshua Al Massiah baarik.

    BalasHapus
  2. Doa 7 kali dalam Gereja Katolik disebut Liturgia Horarum. Shalah (Dibaca:Sholoh) dimaksudkan berkomunikasi/berdoa kepada Allah dan didalamnya terdapat baik memuji, mengagungkan, menyembah, bersyukur, ataupun memohon permintaan juga pengampunan.

    BalasHapus
  3. Jadi sebenarnya soal berdoa/SHALAH adalah sama dalam Gereja Katolik ataupun Gereja Koptik. Seorang Katolik yang berdoa di dalam kamar, mengunci pintu, itupun dalam dunia Arabia disebut sedang SHALAH (SHOLOH) dimaksudkan sedang berkomunikasi/berdoa kepada Allah.

    BalasHapus
  4. Saya sangat berharap kelak kehadiran Gereja Koptik tidak seperti kehadiran Gereja Orthodox Timur, yang hanya bisa menghakimi dan menganggap bahwa umat Katolik dan Protestan tidak pernah Sholoh/Sholat. Padahal dalam dunia Kristen Arabia Sholoh adalah Praying. Baik dia pake sujud atau tidak, seperti Katolik dan Protestan, asalkan mereka masuk kamar atau berkata-kata dengan Allah maka itu disebut sedang Sholoh/Sholat/Praying/Berdoa.

    BalasHapus
  5. Dan yang dinamakan sholoh/sholat tidak hanya ketika mereka sujud, membungkuk, atau mengadahkan tangan. Misalkan saat acara doa bersama semacam KKR atau di televisi Romo mengajak mengarahkan hati dan berdoa kepada Allah, maka itupun disebut sedang SHOLOH/SHOLAT. Karena BERDOA itu ya SHOLAT ya PRAYING. Tapi yang pasti bedanya Orthodox memakai prostration sujud, membungkuk, dll tapi Katolik dan Protestan tidak. Jadi saya berharap tidak dijadikan penghakiman hal seperti ini. Karena saya mencintai Koptik, Katolik, dan Protestan. Semua sudah pecah, tapi akan pecah gi jika saling menghakimi. Yang penting mari kita hidupi iman kita.

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. Mengapa Sholoh/Sholat, Berdoa, Praying itu adalah hal yang sama sekali sama?? Karena memang itulah kenyataannya. Karena dalam berdoa kita tidak cuma hanya memohon ampunan atau permintaan, tapi dalam komunikasi antara manusia dengan Allah as-Tsalusil-Quddus (Allah Sang Tritunggal Maha Kudus) itu ada memuji TUHAN, memuliakan, mengagungkan, bersyukur, menyembah, percaya, menyerahkan diri, berharap, dll. Sebab setiap orang beriman pasti ada komunikasi dengan Tuhannya secara pribadi, dan itulah yang namanya berdoa/Sholoh/Praying. Karena dalam kultur Kristiani Arabia tidak hanya waktu pakai gerakan dan doa pada jam tertentu yang dinamakan Sholoh, tapi banyak kesempatan ketika mereka (Romo) sedang mengajak umat berkomunikasi dengan Allah, maka itu pun disebut Sholoh. Saya mendukung kehadiran Gereja Koptik, saya cinta budaya Koptik, saya cinta Mendiang Bapa Shenouda III, karena cintanya pada Yesus luar biasa dalam imannya yang hidup.Tapi janganlah kelak kita membawa mutiara Koptik sebagai pembedaan padahal sesungguhnya adalah sama, itu semua cuma berbeda cara dan penyampaian. Apalagi hubungan Koptik dan Katolik menjadi lebih baik disaat Bapa Paus Tawadros II mengunjungi Bapa Paus Fransiskus I di Vatikan. Dengan perbincangan saya dengan Mas Leonardo Winarto ada kesetujuan bahwa Katolik dan Protestan pun juga Sholoh yang bermaksud Berdoa. Ini jawaban Beliau,’’Kan menurut definisi Gereja Koptik dalam buku Agpeya, SHOLOH/SHOLAT adalah Hiya asy-syukru wa ad-du’a wa munajatu al-Khaliq wa tasbihuhu, artinya SHOLAT itu adalah ucapan syukur, dialog, permohonan, dan pujian kepada Sang Pencipta.’’ Jadi marilah kita dewasa dalam iman dan jangan menghakimi Gereja lain. Karena belum tentu kita menghakimi itu lebih baik. Karena YESUS/YESHUA AL-MASSIAH telah nyata menyertai Gereja-Gereja asalkan disana ada ketulusan, kasih, iman yang hidup, dll buah ruh kepada-Nya. Robbana Yeshua Al Massiah kiranya memberkati kita dan mendewasakan iman kita. Ammiin.

    BalasHapus
  8. Agpeya atau Liturgia Horarum merupakan shalat yang dilakukan oleh umat Kristiani/ Katolik dengan mengingat waktu-waktu sengsara Tuhan Yesus. Tradisi shalat inipun juga berasal dari budaya Yaudi karena Yesus dan para Rasuljuga orang yahudi. Dengan demikian maka Agpeya / shalat Kristen merupakan tradisi yang bermula dari budaya Yahudi, tetapi di dalamnya memiliki makna yang berbeda. Bila kembali melihat sejarah, maka klaim shalat yang dilakukan oleh saudara Muslim jga tidak lepas dari waktu-waktu shalat Kristen karena jauh sebelum Islam lahir, orang kristen sudah melakukan shalat 7 waktu teersebut. Meskipun Umat muslim memaknai sejarah shalat yang berbeda tetapi tidak dapat menyangkal bahwa umat beriman di daerah Arab sudah melakukan Shalat.Semoga bermanfaat.

    BalasHapus
  9. saya juga minta tolong info nya di jual buku agpeya hours prayer bhasa indonesia nya .. saya ingin miliki ..
    betapa indah nya mengumandangkan litani dan kitab mazmur .. doa bapa kami dalam bahasa arab .. dan genap bahagia di hati jika tau artinya dalam bahasa indoneesia trimakasih .. agpeya is the best��

    BalasHapus